Pages

Friday, January 4, 2013

Kata" Mutiara Mario Teguh

Kata" Mutiara Mario Teguh
 
Orang yang sejatinya paling miskin, 
adalah dia yang harus membeli pertemanan, 
membayar untuk menjabat, 
menyuap untuk menutupi dosa, 
pamer harta dan kekuasaan untuk mengundang cinta, 
membagi-bagi sembako untuk mendapatkan dukungan, 
menggelontor uang untuk menjadi popular, 
dan membeli obat dan racikan kimia yang mahal 
untuk merasa tenang dan memaksa diri untuk tidur.
Orang miskin yang jujur, yang bisa tidur lelap dengan atap langit, berdinding angin, dan berselimut lengan yang terlipat, adalah sekaya-kayanya jiwa. 
Hanya masalah waktu sebelum Tuhan Yang Maha Penyayang dan Maha Kaya - mengeluarkannya dari kemiskinan dan menjadikannya jiwa tulus yang damai dan sejahtera.
Semoga bersama tenggelamnya matahari di senja ini, Tuhan menyiapkan rezeki yang baik sekali esok hari untuk kita, melalui merekahnya hasil dari rencana dan upaya kita selama ini.
Aamiin

Wednesday, June 27, 2012

~~ R A P U H ~~

Kularut luruh dalam keheningan hatimu
Jatuh bersama derasnya tetes airmata
Kau benamkan wajahmu yang berteduhkan duka
Melagukan kepedihan di dalam jiwamu

Tak pernah terpikirkan olehku
Untuk tinggalkan engkau seperti ini
Tak terbayangkan jikaku beranjak pergi
Betapa hancur dan harunya hidupmu

Sebenarnya ku tak ingin berada disini
Di tempat jauh yang sepi memisahkan kita
Kuberharap semuanya pasti akan berbeda
Meski tak mungkin menumbuhkan jiwa itu lagi

Aku tak mengerti apa yang mungkin terjadi
Sepenuh hatiku aku tak mengerti

Monday, June 25, 2012

Makna Kehidupan

Setiap manusia haruslah mengetahui siapa dirinya, kenapa dia dilahirkan, dan apa tujuan dan tugas2 hidupnya, berapa lama dia bisa hidup di dunia ini, dan kemana dia pergi setelah meninggalkan dunia ini. Kalau manusia tidak bisa menjawab dengan benar, maka hidupnya seperti manusia yang hidup di hutan2 yang menutup auratnya dengan daun daunan.
Mereka tidak berilmu, Mereka tidak tahu tujuan & tugas hidupnya. Mereka menjalankan hidup seperti binatang saja yaitu kawin, beranak, dan kalau sudah dewasa anak di kawinkan lagi demikian seturusnya dan terakhir meninggal dunia,,

Sunday, June 24, 2012

Nilai Kehidupan

Alkisah, ada seorang pemuda yang hidup sebatang kara. Pendidikan rendah, hidup dari bekerja sebagai buruh tani milik tuan tanah yang kaya raya. Walapun hidupnya sederhana tetapi sesungguhnya dia bisa melewati kesehariannya dengan baik.
Pada suatu ketika, si pemuda merasa jenuh dengan kehidupannya. Dia tidak mengerti, untuk apa sebenarnya hidup di dunia ini. Setiap hari bekerja di ladang orang demi sesuap nasi. Hanya sekadar melewati hari untuk menunggu kapan akan mati. Pemuda itu merasa hampa, putus asa, dan tidak memiliki arti.
“Daripada tidak tahu hidup untuk apa dan hanya menunggu mati, lebih baik aku mengakhiri saja kehidupan ini,” katanya dalam hati. Disiapkannya seutas tali dan dia berniat menggantung diri di sebatang pohon.
Pohon yang dituju, saat melihat gelagat seperti itu, tiba-tiba menyela lembut. “Anak muda yang tampan dan baik hati, tolong jangan menggantung diri di dahanku yang telah berumur ini. Sayang, bila dia patah. Padahal setiap pagi ada banyak burung yang hinggap di situ, bernyanyi riang untuk menghibur siapapun yang berada di sekitar sini.”
Dengan bersungut-sungut, si pemuda pergi melanjutkan memilih pohon yang lain, tidak jauh dari situ. Saat bersiap-siap, kembali terdengar suara lirih si pohon, “Hai anak muda. Kamu lihat di atas sini, ada sarang tawon yang sedang dikerjakan oleh begitu banyak lebah dengan tekun dan rajin. Jika kamu mau bunuh diri, silakan pindah ke tempat lain. Kasihanilah lebah dan manusia yang telah bekerja keras tetapi tidak dapat menikmati hasilnya.”
Sekali lagi, tanpa menjawab sepatah kata pun, si pemuda berjalan mencari pohon yang lain. Kata yang didengarpun tidak jauh berbeda, “Anak muda, karena rindangnya daunku, banyak dimanfaatkan oleh manusia dan hewan untuk sekadar beristirahat atau berteduh di bawah dedaunanku. Tolong jangan mati di sini.”
Setelah pohon yang ketiga kalinya, si pemuda termenung dan berpikir, “Bahkan sebatang pohonpun begitu menghargai kehidupan ini. Mereka menyayangi dirinya sendiri agar tidak patah, tidak terusik, dan tetap rindang untuk bisa melindungi alam dan bermanfaat bagi makhluk lain”.
Segera timbul kesadaran baru. “Aku manusia; masih muda, kuat, dan sehat. Tidak pantas aku melenyapkan kehidupanku sendiri. Mulai sekarang, aku harus punya cita-cita dan akan bekerja dengan baik untuk bisa pula bermanfaat bagi makhluk lain”.
Si pemuda pun pulang ke rumahnya dengan penuh semangat dan perasaan lega.

Sunday, December 4, 2011

Hikmah Di Balik Pelangi

Sahabat.... Kita sering melihat pelangi yang berwarna-warni. Kita juga sering melihat aneka warna daun dan bunga. Pernahkah sahabat berfikri, kalau saja daun dan bunga memiliki warna yang sama? Pernahkah pula berfikir kalau saja pelangi hanya satu warna? Tentunya tidak akan seindah jika tidak warna warni buka?

Apa yang sahabat rasakan saat melihat warna-warni dalam pelangi, daun dan bunga itu?

Jika sahabat mencermati dengan seksama, menikmati dan merasakannya, tentu sahabat akan merasakan keindahan. Keindahan tidak hanya bisa dilihat, tetapi keindahan itu juga dirasakan hingga merasuk ke dalam hati.

Kaitannya dengan judul makna dibalik perbedaan apa?

Sahabat resensi.net. Perbedaan warna pada pelangi, daun, dan bunga, adalah sedikit dari ketentuan Allah, Sang Pencipta alam ini. Dan karena perbedaan itu jadilah keindahan.

Indonesia, negara dengan beragam suku, kelompok, budaya, partai dan adat. Itu adalah cara Allah agar Indonesia menjadi indah.

Tiap suku, kelompok, adat memiliki karakteristik yang tidak harus dibaurkan atau diseragamkan menjadi satu demi persatuan. Justru perbedaan suku dan budaya itulah keindahan.

Berbangsa-bangsa, bersuku-suku dan berkelompok tujuannya adalah untuk saling mengenal dalam kelompok kecil itu.

Perbedaan ini tidak membuat kita berpecah dengan kelompok lain, bukan untuk membanggakan kelompoknya atau merendahkan lainnya.

Keberagaman ini adalah untuk mengikuti ketentuan Allah (sunnatullah) yang telah ditetapkan. Keberagaman ini adalah seindah pelangi. Semua menyatu seperti seberkas cahaya matahari yang cemerlang. Satu tekad, satu tujuan yang menghasilkan pembiasan dan keanekaragaman pelangi.

Persatuan adalah perwujudan keharmonisan tiap-tiap komponen yang menerima perbedaan sebagai suatu kekayaan yang memperindah kehidupan. Penyeragaman sering menghasilkan persatuan yang semu. Ibarat pelangi, perbedaan warna muncul hanya untuk menunjukkan keindahan, bukan untuk bercerai berai.

Mari kita perkuat persatuan dalam keberagaman Indonesia.

Salam motivasi, salam resensi.